Senin, 05 Desember 2011

*Sabar dan Iman*

Pada dasarnya semua orang itu mengalami masalah yang harus di selesaikan atau di selesaikan dalam hidupnya.

Dalam sejarah Islam kita mengenal khadijah yang sangat berani dan tabah menyertai dakwah rasulullah dalam keadaan apapun kita juga mengenal tokoh yang bisa di jadikan teladan.

Dalam hidup ini setiap individu memiliki potensi dab kemanpuan untuk mengembangkan diri sebagai hamba Allah subhanahu wata'alla.

Oleh karena itu marilah kita kembangkan diri kita untuk mencapai derajat(maqam) sabar dan derajat-derajat lainya.
<3 Sabar tidak berbuat dosa merupakan sumber ketaqwaan diri.
<3 Sabar dalam ketaatan merupakan sumber keakraban dengan Allah subhanahu wata'alla.
<3 Sabar dalam menghadapi masalah atau musibah merupakan sumber kerelaan dan keikhlasan takdir Allah subhanahu wata'alla.

Sabar adalah kunci pembuka pintu kebahagiaan dan sarana utama untuk melepaskan diri dari bahaua besar,

Sabar akan membuat manusia mampu menghadapi segala cobaan hidup dengan mudah,dan tenang.

Sesungguhnya Sabar dan Iman itu ibarat kepala dengan tubuh,tubuh tiada artinya tanpa kepala,begitu juga bila sabar itu tiada maka iman juga tiada artinya.

Di kutip dari buku

*Bapak tukang roti*

Bismillahirahmanirahim..
<3 Kisah yang mashur.

Imam Malik sedang dalam perjalanan menuju daerah tertentu,saat itu beliau di tolak untuk bermalaman di mana saja,termasuk di surau.

Kejadian itu mempertemukan dengan seorang bapak tukang roti,Akhirnya beliau menginap di rumahnya bapak tersebut,namun bukanya tidur malah beliau mengamati perilaku bapak trsbut.

Yang membuat beliau kagum adlah,bapak tersbut beristighfar sepanjang malam sambil membuat roti,kemudian karena prnasaran Imam Malik bertanya,ap manfaat perbuatanya?.

Bapak tersbut menjawab_"bahwa kegiatan beristighfar di awamkan setiap hari kala membuat roti sehingga Allah subhanahu wata'alla selalu mempermudah urusan dan mengabulkan seluruh permohonanya kecuali satu hal,

Imam Malik bertanya;"permintaan apakah yang belum Allah subhanahu wa ta'alla kabulkan padamu". Bapak itu menjawab;"bertemu dengan Imam Malik". Barulah Imam Malik sadar mengapa beliau di tolak bermalaman dimana-mana kecuali di rumah bapak si tukang roti,karena Allah subhanahu wata'alla akan mengabulkan permohonan bapak si tukang roti berkaitan dengan istighfarnya tersebut,subhanallah.. Maka aku katakan kepada mereka;"mohonlah ampun kepada rabbmu sesungguhnya Dia maha pengampun Dia akan mengirim hujan kepadamu dengan lebat,dan Dia akan memperbanyak harta dan anak-anakmu,dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai,(Q.S Nuh :10-12). Allahu a'lam. ap